Handicraft Center kok judulnya 'Pondok Dahar Lauk Jogja'? Mmmm... nama memang tidak perlu literally nyambung, kan? Bisa karena kami memang berasal dari Jogja, bisa juga karena memang pusat hobi kami ini dirintis dari rumah makan mungil kami, Pondok Dahar Lauk Jogja (back to 2011)...
However, pusat hobi kami ini berkarya dalam aneka handicraft
Jogja seperti bambu ulir cendani, vas & meja set gerabah Kasongan, vas kayu minimalis, serta rupa-rupa handicraft yang tak mesti berlabel 'Jogja' semisal bunga rangkai aneka jenis, ranting hias, lukisan bunga, pigura 3D, serta buah & pohon topiary artificial.
Pokoknya Jogja and Florist Enthusiast untuk Anda yang berkediaman di Bekasi dan sekitarnya...

Untuk navigasi cepat ke 'KATALOG UPDATE TERAKHIR' kami, klik di sini...

header gambar laukkita

Hot Items

HOT ITEMS :
* Handicraft Bambu Ulir : Bambu Ulir Cendani Aneka Model
* Handicraft Vas Gerabah : Vas Gerabah Aneka Model
* Handicraft Ranting Hias : Ranting Inul Aneka Model

Selasa, 13 Februari 2018

Jalan-Jalan di Seputaran Galuh Mas & Restoran Pesawat, Karawang

Kota Karawang kian tegas bertransformasi dari kawasan agraris penghasil padi menjadi daerah industri kaya muatan teknologi. Salah satu konsekuensi perubahan ini adalah kian banyaknya pelaku bisnis dan profesional yang datang dan beraktivitas di Karawang. Hal ini membawa modernisasi bentang kota sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup kaum profesional tadi. Salah satu daerah yang tampak sudah jauh berkembang adalah Galuh Mas, yang beberapa tahun silam masih dikenal orang sebagai kawasan Perumnas Teluk Jambe atau Badami.
Beberapa spot yang bisa dijadikan lokasi hang out dengan sesama teman kantor atau jalan-jalan keluarga di seputaran Bundaran/Taman Galuh Mas adalah sbb. :

A. Festive Walk Mall 
Mall ini terletak di sisi barat Jl. Galuh Mas Raya. Berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, mall yang diresmikan pada Desember 2015 ini (foto sebelah kanan) terintegrasi dengan Wonderland Adventure Park (WAW) di sebelah baratnya, dan dengan Karawang Central Paza di sisi timur Jl. Galuh Mas Raya via sky bridge. Sat sky bridge lain terbentang antara Karawang Central Plaza dengan Technomart.
Festive Walk mengusung tagline Eat, Chat & Fun. Beberapa tenant mall ini di antaranya adalah Matahari, Cool Kids, Eprise, Hammer, Optik Melawai, Ichiban Sushi, Tawan, Tea Garden, Shiny Tea, Eat & Eat, dan masih banyak lagi.  
Sementara kebutuhan entertainment masyarakat Karawang diwakili oleh hadirnya CGV Blitz, Inul Vista, Festive Land, Mokko Cafe, dan lainnya. 

Ketika kami berknjung ke sini, qadarullah pengunjung sedang membudak sehingga kami amat sangat kesulitan mencari tempat parkir mobil. Menelusuri seluruh area parkir gedung dari bawah, ke atas, bahkan hingga trun lagi, hasilnya nihil... seluruh ruang parkir sudah ditempati. Dari parkir gedung kami kemudian mencari ruang di luar, yaitu di area parkir Taman Galuh tempat Restoran Pesawat berada... masih juga tak mendapatkan tempat. 
Akhirnya setelah bertanya pada petugas, kami dipersilakan memarkir mobil di tepi jalan akses bagian depan mall. Kami hanya membayar parkir 1 jam saja ketika itu. Jadi sebenarnya jika kami parkir selama 4 jam pun, kami tak perlu membayar lagi karena dari jalan akses ini kita bisa langsung ke luar tanpa melewati loket parkir. Menguntungkan pengunjung sih sebenarnya.

Selain kami, tampak telah ada beberapa mobil lain yang juga parkir di tepi jalan akses ini... mungkin karena tak mendapatkan tempat juga (foto kiri atas). Opsi parkir kendaraan lain jika memang sdah benar-benar tak ada tempat kami sarankan di Gramedia saja yang terletak tepat di sebelah utara gedung Festive Walk. Parkir Gramedia menurut yang kami amati tidak terlalu penuh, dan menerima pembayaran e-money. Kita hanya perlu berjalan kaki menyeberangi jalan antara Gramedia dan Festive Walk saja.
Sky bridge penghubung Festive Walk dengan Karawang Central Plaza terlihat pada foto di sebelah kanan atas dari pintu depan mall.

Isi Festive Walk tak jauh berbeda sih sebenarnya dengan pusat perbelanjaan lain. Foto-foto di bawah menunjukkan susana di dalam mall, serta sat foto memperlihatkan pemandangan dari jendela sky bridge saat kita melintas di atas Jl. Galuh Mas Raya.


Untuk urusan makan siang ketika itu, anak-anak masih tetap memilih Tawan, yang di Festive Walk berada di bagian depan mall dekat pintu masuk.
Lorong yang tampak mengarah ke luar bangunan pada foto di sebelah kiri adalah tepat menuju gedung toko buku Gramedia Galuh Mas, sekaligus merupakan salah satu akses masuk-keluar bangunan mall ini.

Waktu itu kami tiba di Festive Walk sekitar pukul 13.00. Setelah makan siang dan berjalan-jalan melihat-lihat isi Festive Walk, kami pindah ke Gramedia. Shalat Ashar ketika itu kami tunaikan di mushalla Gramedia, sehingga kami belum tahu kondisi mushalla Festive Walk yang sebenarnya seperti apa... 


B. Gramedia Galuh Mas
Bagi orang tua yang memiliki anak kutu buku seperti kami, jalan-jalan ke Gramedia bisa menjadi kebutuhan serius, tak hanya layaknya berbelanja di toko buku biasa. 
Konsep pengalaman membaca tampaknya masih konsisten diterapkan oleh gerai Gramedia Galuh Mas ini. Gedung ini didesain senyaman mungkin bagi para pengunjung (foto sebelah kanan).
Seperti yang kami sebutkan di atas, bangunan ini memiliki area parkir kendaraan yang luas di lantai dasar. Kita bisa menggunakan e-money untuk membayar parkir di sini.
Dari area parkir kita bisa naik ke atas via lift, atau bisa juga menggunakan tangga manual, baik yang langsung naik ke lantai 1, atau yang mengarah ke luar dulu, lalu baru naik ke dalam toko via pintu utama gedung.

Di open space lantai 1 saat itu kami lihat terdapat beberapa robot dinosarus mainan anak-anak yang bisa dinaiki. Sepertinya robot-robot ini tidak permanen, alias bisa saja dipindahkan sewaktu-waktu. Di ujung open space ini terdapat toko mainan yang tentunya lengkap (2 foto di bawah).

Penataan toko bukunya sih tidak berbeda dengan Gramedia biasanya. Bahkan area toko buku gerai Galuh Mas ini sebenarnya kalah luas dengan banyak gerai Gramedia lain yang pernah kami kunjungi. Namun karena si kutu buku kami adalah santri pondok yang tentunya tak bisa setiap saat bepergian ke luar lingkungan boarding school-nya, maka momen datang ke sini pun baginya tampak istimewa...

Desain langit-langit ruangan yang mempergunakan pola-pola geometris berwarna cerah (foto kanan bawah) menurut kami menarik dan memberi kesan ceria. Poin plus lagi deh bagi  kami...

Area toko buku di lantai 2 memiliki toilet yang bersih, letaknya agak tersembunyi di ruangan di sebelah kanan tangga naik. Mushalla Gramedia Galuh Mas ini pun sangat bersih dan nyaman, alhamdulillah...
Ketika itu kami berada di toko buku ini hingga sekitar pukul 16.30. Biasa lah, anak-anak jika sudah berada di sini justru kebingungan menentukan buku atau alat tulis apa yang akan mereka beli. Mungkin karena saking banyaknya pilihan di depan mata...
Secara keseluruhan Gramedia Galuh Mas menurut kami sangat nyaman dikunjungi.


C. Restoran Pesawat @ Galuh Mas
Sebenarnya selain opsi makan siang di Festive Walk seperti tulisan kami di atas, kita bisa mencoba bersantap di Restoran Pesawat yang nyaman dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari mall. Seperti namanya, restoran ini benar-benar terdiri dari 2 pesawat yang disulap menjadi rumah makan. 
Pada kesempatan yang berbeda, kami kembali bertandang ke Galuh Mas bersama sulung kami, si santri pondok Al Binaa Putra, sengaja untuk mencoba makan siang di Restoran Pesawat @ Galuh Mas yang informasinya kami baca sebelumnya via website. 
Foto udara Restoran Pesawat Karawang seperti foto di sebelah kanan atas (sumber foto udara dari www.karawangnews(dot)com). 

Anggrek vas pagar set of 2 @ 150k, detil klik di sini...
Terdapat 2 unit Boeing 737 yang direnovasi total menjadi Restoran Steak 21 (warna biru) dan Red Suki (warna merah). Jangan bayangkan kedua pesawat ini masih bisa terbang lho, karena bahkan mesinnya pun sudah tidak ada lagi, hehehe... Keduanya kini parkir berjejer di samping KFC tak jauh dari Bundaran Galuh Mas.
Jam operasional kedua pesawat ini mengikuti aktivitas mall di sekitarnya yaitu pukul 10.00-22.00.
Pada akhir pekan biasanya jumlah pengunjung lebih banyak dibanding hari kerja, maka disarankan kita tiba lebih awal di sini agar tidak mesti mengantri terlalu lama.
Parkir mobil area Taman Galuh di mana resto pesawat dan KFC berada tentunya bisa digunakan, juga paling nyaman karena dekat pesawat. Jika area ini penuh, kita dapat menggunakan area parkir Festive Walk Mall, atau di Gramedia yang walaupun agak jauh sedikit tetapi hampir pasti tersedia lot parkir kosong.

Ketika itu kami memilih bersantap di Steak 21. Dari arah Festive Walk Mall, pesawat warna biru ini terletak lebih jauh dibanding pesawat warna merah (foto di bawah). Steak 21 berada di sebelah kanan bangunan restoran (lobby) yang tampaknya diposisikan layaknya ruang tunggu keberangkatan bandara.

Segera saja masuk ke lobby restoran untuk melakukan taking order. Informasi yang kita mesti berikan saat taking order adalah nama pemesan, pilihan menu steak atau suki, lalu untuk jumlah berapa orang. Setelah itu kita akan diberikan buku menu sesuai pilihan, pesanan kita akan dicatat oleh pramsaji berkostum layaknya pramugari dan pramugara betulan. Jangan khawatir jika nanti kita akan melakukan pemesanan menu tambahan, kita bisa memesan di atas pesawat. Setelah itu kita akan diberi ancer-ancer waktu tunggu hingga bisa masuk ke dalam pesawat. Sembari menunggu nomor antrian kita dipanggil, barulah kami keluar lagi untuk sejenak berfoto-foto berlatar kedua pesawat unik ini (foto di bawah)...

Setelah berfoto-foto kami masuk lagi ke ruang tunggu, sesuai dengan ancer-ancer waktu yang diberikan. Ketika itu kami tidak perlu menunggu terlalu lama... kira-kira hanya 10 menit. Toilet yang bersih tersedia di dekat tangga (foto kiri bawah). Setelah nama kita dipanggil, kita akan diberikan boarding pass berupa lembaran plastik bernomor meja kita di dalam resto. Kita akan dipersilakan naik tangga. Tangga itu membawa kita ke atas menuju pintu pesawat bagian belakang di mana kita bisa masuk ke dalam (foto kanan bawah).

Interior pesawat tampak masih mempertahankan desain asli (foto di bawah), di mana langit-langit dan tempat barang di atas kepala masih sama. Hanya saja penataan kursinya yang sudah dirombak total menjadi seperti restoran pada umumnya. Di dalam pesawat biru ini terdapat total 18 meja dengan kapasitas 72 kursi. Kami melihat bahwa di dalam pesawat ketika itu masih banyak meja yang kosong, sehingga kami tak perlu mengantri lama di lobby.
Namun demikian tetap saja ruangan di dalam badan pesawat sangat terbatas sehingga Steak 21 tampak sengaja mendesain kursi saling membelakangi agar hemat tempat...

Saat itu kami memesan steak, nasi goreng (namanya juga perut Indonesia, di resto steak pun teteup penginnya nasi goreng...), serta menu roti dengan selai dari susu manis yang sayangnya kami agak lupa namanya. Harga steak paket combo yang bisa untuk berdua ditawarkan mulai Rp. 123.000 hingga Rp. 166.000. Beef stew @ Rp. 58.000/porsi. Spaghetti @ Rp. 35.000. Nasi goreng seafood/ayam/daging/spesial @ Rp. 37.000/porsi. Beef burger @ Rp. 22.000 - Rp. 27.000. Pilihan Mashed potato, potato wedges, dan french fries @ Rp. 16.000 - 26.000/porsi. Cream soup @ Rp. 21.000. Salad @ Rp. 29.000. Italian beef sop with rice @ Rp. 58.000/porsi.  Air mineral botol dan favorit kami es teh manis @ Rp. 10.000. Soft drink @ Rp. 13.000. Ada lagi aneka pilihan rasa milkshake @ Rp. 27.000. Lalu aneka pilihan minuman juice, soda gembira, dan aneka fruit punch @ Rp. 20.000-an per gelas. Tidak terlalu mahal juga menurut kami... sepadan lah dengan keunikan resto pesawat yang ditawarkan. Foto-foto seperti di bawah...


Soal rasa sih standar Steak 21 lah.... secara umum tentnya sudah teruji sejak resto ini mulai berdiri tanggal 1 November 1999 di Metropolitan Mall, Bekasi. Sayangnya ketika itu kami menjumpai ada bagian daging yang alot pada steak kami, namun secara keseluruhan masih berterima.
Terakhir, pembayaran bisa dilakukan di kasir yang berada di bagian belakang pesawat. Kita akan diarahkan menuju bagian depan pesawat saat keluar (foto di bawah).


Jika mau, sebelum keluar pengunjung bisa masuk dulu ke bagian kokpit pesawat untk sejenak merasakan sensasi menjadi pilot. Kita bisa mengutak-atik instrumen navigasi penerbangan tanpa khawatir membahayakan... 
Setelah dilepas oleh pramugari yang ramah, di luar pintu exit kita masih bisa berfoto-foto sejenak sebelum turun ke bawah karena di sini terdapat anjungan dari besi sebagai bagian dari tangga turun (foto sebelah kanan).

Dari anjungan ini pun kita bisa mengambil foto panorama ke arah KFC dan Festive Walk yang siang itu tampak sangat cerah tanpa sepotong awan pun yang menggantung di langit (foto di bawah). 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar